Daleman Edisi #1: PIKIRAN
Entah kenapa aku menulis tentang
daleman ini? Namun aku sudah memutuskannya, yaudah dilanjutkan saja. Hahahaha
sudah dijelaskan di prolog wooooyy. Maaf lupa huhu. Baiklah. Sodarah-sodarah, seyogyanya,
PIKIRAN untuk BERPIKIR dan menghasilkan PEMIKIRAN. PIKIRAN adalah ALAT, salah
satu FUNGSINYA adalah BERPIKIR, dan HASILNYA adalah PEMIKIRAN.
Dalam hal ini, aku tidak mengacu
pada KBBI. Namun aku mengacu pada Bahasa Inggris yang menurutku, lebih jelas
dan gamblang. Dalam Bahasa Inggris ada aku ambil tiga kata yang artinya seperti
di atas. Tiga kata itu adalah mind (PIKIRAN), think (BERPIKIR), dan thought (PEMIKIRAN).
Fungsi PIKIRAN adalah tempat
berkumpul, memilah-mengolah dan menyimpan seluruh informasi atau data
yang kita peroleh dan serap melalui indera-indera kita. Seperti, kita mendengar
orang ceramah, kita melihat orang berbuat curang, mencium bau parfum seseorang,
dlsb. Semuanya yang dapat ditangkap oleh indera adalah proses penyerapan informasi ke dalam PIKIRAN. Ada
informasi yang kita pilah dan olah betul-betul (BERPIKIR) dan kemudian kita
simpulkan (PEMIKIRAN), ada yang hanya sekedar singgah lalu kita abaikan. Ini
tergantung urgensi kita. Ada informasi yang kita tidak anggap penting dan
sekedar angin lalu. Ada juga informasi yang kita anggap sangat penting,
biasanya kita sebut 'masuk ke hati'. Biasanya ya, kita sering langsung
menyimpulkan informasi (langsung dijadikan PEMIKIRAN), tanpa mengolah dan setelahnya kita pegang erat-erat. Ini yang disebut
'ditelan mentah-mentah'.
Sangat sulit untuk memisahkan atau membedakan antara
PIKIRAN dan OTAK. Karena memang secara organ fisik, seluruh informasi yang kita
serap tersimpan dalam OTAK.
(untuk sekarang dan seterusnya
aku akan gunakan kata 'informasi' atau 'data' untuk apapun yang masuk ke dalam
diri kita. Kecuali makan dan minum hehehe)
Menurutku ini sih, dari
penelitian dan pengamatan pada laboratoriumku sendiri. Eh aku belum pernah
cerita ya kalau aku punya laboratorium? Aduh maaf maaf. Jadi aku punya
laboratorium yang sangat canggih dan perlengkapannya lengkap. Hebatnya lagi,
lab tersebut semakin digunakan semakin canggih. Kalian jangan iri ya hehe. Di
lab tersebut, aku bisa meneliti dan mengamati banyak ilmu seperti Biologi,
Kimia, Fisika, Sosiologi, Psikologi, Antropologi, Etika, Bahasa, Filsafat Dll,
terutama Agama dan Tauhid. Nama laboratoiumnya adalah AFINI, alias diriku
sendiri hahaha.
Kembali ke pembahasan. Kita bahas
BERPIKIR dan PEMIKIRAN. Menurtku ini sih, dari penelitian dan pengamatan pada
laboratoriumku sendiri tadi. BERPIKIR meskipun menghasilkan PEMIKIRAN, namun
BERPIKIR juga tergantung PEMIKIRINNYA.
Cara BERPIKIR, kerangka BERPIKIR,
dan arah BERPIKIR itu tergantung PEMIKIRANNYA. Kayae keder kih. Enaknya bahas
PEMIKIRANnya dulu kali ya?
Baiklah. PEMIKIRAN adalah kesimpulan file-file informasi yang
ada dalam PIKIRAN, bisa melalui proses BERPIKIR atau kita langsung menyimpulkan dengan penerimaan atau penolakan (iya atau tidaj). Aku juga menggunakan istilah lain, yaitu anggapan-anggapan. Seperti misalnya. Aku
punya PEMIKIRAN, kalau belajar itu tidak harus di sekolahan. PEMIKIRAN itu
dihasilkan dari BERPIKIR tentang belajar dan ilmu. BERPIKIR tentang belajar dan
ilmu itu bergerak dari PEMIKIRAN belajar untuk mencari ilmu, dan PEMIKIRAN ilmu
itu ada di mana-mana. Dan PEMIKIRAN tersebut dihasilkan dari BERPIKIR
tentang.... Dan seterusnya-dan seterusnya (kalau diterusin panjang). Kerangka
BERPIKIR tergantung informasi-informasi yang disimpulkan dan aku sebut
PEMIKIRAN atau anggapan. Keder ya? Pada isun gah. Sebenarnya sih aku masih
kesulitan mencari perumpamaannya hehehe namun semoga di atas bisa dipahami.
Kenapa PEMIKIRAN yang katanya
buah atau hasil BERPIKIR aku sebut sebagai kesimpulan Informasi? Karena biar
gampang saja hehehe bukan bukan. Karena, segala informasi yang masuk terkumpul
dalam PIKIRAN, lalu informasi diolah dengan BERPIKIR, untuk kemudian informasi
disimpulkan menjadi PEMIKIRAN. Ketika aku mendapat dan mengolah informasi lalu
kita simpulkan informasi tersebut, sejatinya tetaplah informasi. Yang entah
berbeda atau tetap sama dengan informasi sebelum diolah, atau sebelum BERPIKIR.
Dari definisi di atas bisa saya
simpulkan kalau PIKIRAN dan PEMIKIRAN hampir-hampir mirip karena kedua hanya
berupa informasi. Istilah ini (PIKIRAN dan PEMIKIRAN) juga adalah kesimpulan
kesimpulan dari apa yang oleh Sigmund Freud disebut sebagai Super-ego, dia juga
menamakannya sebagai narunia. Karena segala tentang budi. Salah-benar,
baik-buruk, bagus-jelek, layak-tidak layak, sopan-tidak sopan dan semuanya
hanyalah PEMIKIRAN/Anggapan kita yang ada dalam PIKIRAN kita.
Keren kan? Itulah sebuah alat
yang disebut PIKIRAN, dari hanya sebuah file-file informasi menjadi PEMIKIRAN
dan bisa menghasilkan berlipat-lipat PEMIKIRAN lain. Keren lah!
(Untuk BERPIKIR, nanti deh. Aku
bikin tulisan khusus tentang ini.)
Diruntut ah coba:
1. PIKIRAN: Alat sekaligus tempat
berkumpulnya informasi.
2. BERPIKIR: Mengolah informasi
3. PEMIKIRAN: Kesimpulan
informasi.
Ketiga fungsi PIKIRAN tersebut
jangan dipisah-pisah loh ya. Ketiganya satu kesatuan yang tidak bisa
dipisahkan. PIKIRAN selalu bergerak dengan kecepatan yang tidak bisa
dibayangkan. Gawatnya sodarah-sodarah, SETIAP gerak pikiran mengundang
(menimbulkan, menghasilkan, atau apapun bahasanya) respon PERASAAN. (rencananya
Daleman Edisi #2 aku bahas tentang PERASAAN.)
Sekian. Semoga bermanfaat. Kalau
tidak awas!
-
MAN. Berintan, Maret 2017
Komentar
Posting Komentar